Kamis, 09 Juni 2016

Logo IMM
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)  lahir dari sebuah keniscayaan sejarah yang mengiringi perjalanan panjang pergerakan Muhammadiyah sebagai salah satu pilar peradaban bangsa. Dalam usianya  yang telah melewati setengah abad,  IMM telah melahirkan kader-kader potensial yang memiliki basis keilmuan dan kompetensi yang cukup mumpuni pada bidangnya masing-masing yang kini berkiprah diberbagai sektor dari Sabang sampai Merauke. Berbekal dari kaderisasi, pengembangan kompetensi dan profesionalisme, kader-kader IMM kini semakin eksis diberbagai lini kehidupan serta turut mewarnai dan berkontribusi terhadap dinamika pembangunan bangsa. Capaian ini sesungguhnya adalah sebuah spirit untuk membangun kembali optimisme dan peranserta yang lebih besar bagi kepentingan ummat dan bangsa dimasa depan. Untuk itulah diperlukan sebuah sinergi dan kemitraan  serta penguatan jaringan yang  terorganisir,  terencana dan berkelanjutan.

Lahirnya Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada 25 september 1999 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta adalah salah satu jawaban atas pentingnya keberlangsungan dalam membangun visi gerakan dan spirit pengabdian dalam mengimplementasikan komitmen sebagai kader Muhammadiyah, umat dan bangsa. Visi gerakan, tentu tidak hanya menyangkut tranformasi kader, tetapi juga membangun dan mempertahankan nilai-nilai, mengembangkan kualitas dan kompetensi diri, mempertajam nalar dan analisis sehingga mampu merespon setiap fenomena dan dinamika kehidupan yang  berlangsung disekelilingnya. Sebagai kader dan Alumni IMM, memelihara daya kritis dan sensitifitas terhadap berbagai persoalan keummatan dan kebangsaan merupakan sebuah keniscyaan yang tidak akan pernah terabaikan.

Sebagai kader Muhammadiyah, Fokal IMM seyogyanya tetap berperan membantu dan mendorong gerakan Muhammadiyah agar tetap berjalan sesuai dengan khittahnya baik dari dalam maupun luar struktur diberbagai bidang dan tempat. Namun demikian Fokal IMM harus tetap memelihara daya kritisnya terhadap Muhammadiyah dan tidak menutup mata dari berbagai penyimpangan dan kekeliruan yang dapat mengancam tercapainya maksud dan tujuan Muhammadiyah. Fokal IMM akan mendorong setiap kader potensial yang memiliki kualifikasi  untuk tidak ragu menerima amanah memimpin Muhammadiyah disetiap lini dan jenjang kepemimpinan.

Dalam perspektif kebangsaan, eksistensi Fokal IMM sebagai bagian integral dari sumberdaya manusia yang dimiliki oleh bangsa tentu tidak akan bermakna jika tidak mampu berkontribusi dan mengambil peran dalam proses pengelolaan bangsa bahkan dalam mengambil berbagai kebijakan strategis yang menyangkut kepentingan umat dan bangsa dalam jangka panjang. Peran peran tersebut harus dapat diraih secara proaktif melalui proses dan mekanisme yang telah diatur oleh konstitusi Negara baik dilembaga legislative, eksekutif maupun yudikatif. Di era demokrasi dan keterbukaan saat ini kesempatan untuk berkontribusi dalam ranah kebangsaan sangat terbuka luas, tergantung bagaimana potensi jaringan alumni dapat membantu untuk mensukseskannya.

Dalam perspektif global, orientasi terhadap diaspora luar negeri perlu dipertajam karena dunia saat ini sudah tanpa batas. Interdependency negara dan warganya maupun warga negara dengan tanah kelahirannya sudah hampir tidak mengikat. Global Citizen seolah-oleh menjadi motto baru sekaligus tantangan bagi warga dunia saat ini. Kini dihadapan kita telah menunggu sebuah era baru dikawasan Asia Tenggara, yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ini adalah sebuah tantangan baru yang harus dihadapi oleh bangsa dan masyarakat Indonesia termasuk alumni IMM. Pertarungan terbesar pada era ini adalah pertarungan sumberdaya manusia. Oleh karena itu Alumni IMM sebagai kader Intelektual Muda Muhammadiyah harus mampu mengoptimalisasikan peran strategisnya diberbagai bidang, tidak hanya Pendidikan dan sumberdaya manusia, tetapi juga agama,  ekonomi, politik dan sosial budaya, serta lainnya.
Logo FOKAL IMM

Banten merupakan bagian dari salah satu Provinsi di Indonesia yang tak terelakan adalah di Provinsi ini sudah banyak alumni IMM lahir dan berada dalam sektor-sektor strategis. Atas dasar dorongan terbentuknya Fokal IMM makan terdorong pula untuk terbentuknya FOKAL IMM di Provinsi ini, serta bagian dari kepekaan para alumni IMM di Banten atas persoalan internal maupun eksternal. Maka secara internal para alumni IMM menganggap penting untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas kader di bawahnya, serta berperan aktif mendorong kemajuan Muhammadiyah di daerah, sebagai regenerasi muda Muhammadiyah tentunya harus turut andil mewarnai perkembangan dakwah Muhammadiyah baik dalam segi ke-Umatan maupun ke-Bangsaan. secara eksternal para alumni IMM di Provinsi Banten terdorong dan tergerak untuk bangit melihat realita ke-Bantenan, peran aktif alumni IMM di Banten dipandang perlu sebagai civil society untuk mewarnai pembangunan dan kemajuan Banten yang kaya akan nilai peradaban dan potensi ekonomi namun masih berjalan lamban terutama dalam pembangunan peningkatan ekonomi masyarakatnya, serta sektor pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, politik dan hukum. 

Maka atas beberapa faktor-faktor yang melatar belakangi itulah, pada tanggal 22 Mei 2016 bertempat di Perguruan Muhammadiyah Kaujon – Kota Serang, digelar acara silaturahmi alumni IMM di Banten yang di inisiasi oleh Pramono U Tanthowi, A. Munawar, Suparta Kurniawan, M. Sidik dan kawan-kawan. Acara yang di hadiri oleh puluhan alumni yang tidak hanya sekedar memperkuat silaturahmi antar alumni IMM yang berdomisili di Banten, namun atas inisiasi tokoh pendiri Fokal IMM Pusat Noor Chozin Agam yang hadir dalam acara tersebut yang didampingi oleh Hari Purbohadi, Pramono U Tanthowi, serta beberapa senior alumni IMM, munculah gagasan membentuk Koordinator Wilayah Fokal IMM Banten. Sebagai wadah untuk terus mempererat ukuwah para alumni IMM di Banten, juga menggugah kembali nalar gerakan progresifnya melihat kondisi internal dan eksternal.

Dalam forum itu langsung disepakati untuk menentukan panitia pemilihan (panlih) dan ditunjuklah Suparta Kurniawan dan M. Sidik sebagai panlih, untuk menjaring calon-calon formatur. Ada 11 (sebelas) calon formatur yang mengisi format kesediaan menjadi calon formatur, lalu terpilihnya 5 (lima) formatur dan ditetapkan oleh Panlih yaitu Solihin Abas, A. Munawar, Ahmad Yani, Jaenal Abidin, Faturrohman. Setelahnya formatur langsung hari itu juga menggelar rapat menentukan ketua umum dan terpilihlah Solihin Abas yang juga mantan ketua umum DPD IMM Provinsi Banten priode pertama (2001-2003) sebagai Ketua Umum Fokal IMM Banten untuk Priode 2016-2020 dan A. Munawar sebagai Sekretaris Umum.

Lahir dan dibentuknya Fokal IMM Banten 22 Mei 2016, harus tetap mengakui, bahwa sebetulnya Fokal IMM Banten sendiri sebenarnya sudah ada sejak pertama kali lahirnya Fokal IMM Pusat pada 1999 atas dasar kebutuhan pra syarat lahirnya Fokal IMM Pusat, dengan tokoh-tokonya diantaranya Noor Chozin Agam, Hari Purbohadi dan kawan-kawan. Sedang Noor Chozin Agam bukan hanya sebagai senior alumni IMM di Banten dan namun juga merupakan tokoh alumni IMM yang menginisiasi lahirnya Fokal IMM Pusat.

0 komentar:

Posting Komentar