 |
Logo IMM |
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) lahir dari sebuah keniscayaan sejarah yang
mengiringi perjalanan panjang pergerakan Muhammadiyah sebagai salah satu pilar
peradaban bangsa. Dalam usianya yang
telah melewati setengah abad, IMM telah
melahirkan kader-kader potensial yang memiliki basis keilmuan dan kompetensi
yang cukup mumpuni pada bidangnya masing-masing yang kini berkiprah diberbagai
sektor dari Sabang sampai Merauke. Berbekal dari kaderisasi, pengembangan
kompetensi dan profesionalisme, kader-kader IMM kini semakin eksis diberbagai lini kehidupan
serta turut mewarnai dan berkontribusi terhadap dinamika pembangunan bangsa.
Capaian ini sesungguhnya adalah sebuah spirit untuk membangun kembali optimisme
dan peranserta yang lebih besar bagi kepentingan ummat dan bangsa dimasa depan.
Untuk itulah diperlukan sebuah sinergi dan kemitraan serta penguatan jaringan yang terorganisir,
terencana dan berkelanjutan.
Lahirnya Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada 25 september 1999 di
Asrama Haji Pondok Gede Jakarta adalah salah satu jawaban atas pentingnya
keberlangsungan dalam membangun visi gerakan dan spirit pengabdian dalam
mengimplementasikan komitmen sebagai kader Muhammadiyah, umat dan bangsa. Visi
gerakan, tentu tidak hanya menyangkut tranformasi kader, tetapi juga membangun
dan mempertahankan nilai-nilai, mengembangkan kualitas dan kompetensi diri,
mempertajam nalar dan analisis sehingga mampu merespon setiap fenomena dan
dinamika kehidupan yang berlangsung
disekelilingnya. Sebagai kader dan Alumni IMM, memelihara daya kritis dan
sensitifitas terhadap berbagai persoalan keummatan dan kebangsaan merupakan
sebuah keniscyaan yang tidak akan pernah terabaikan.
Sebagai kader Muhammadiyah, Fokal IMM seyogyanya tetap
berperan membantu dan mendorong gerakan Muhammadiyah agar tetap berjalan sesuai
dengan khittahnya baik dari dalam maupun luar struktur diberbagai bidang dan
tempat. Namun demikian Fokal IMM harus tetap
memelihara daya kritisnya terhadap Muhammadiyah dan tidak menutup mata dari
berbagai penyimpangan dan kekeliruan yang dapat mengancam tercapainya maksud
dan tujuan Muhammadiyah. Fokal IMM akan mendorong setiap kader potensial yang
memiliki kualifikasi untuk tidak ragu
menerima amanah memimpin Muhammadiyah disetiap lini dan jenjang kepemimpinan.
Dalam perspektif kebangsaan, eksistensi Fokal
IMM sebagai bagian integral dari sumberdaya manusia yang dimiliki oleh bangsa
tentu tidak akan bermakna jika tidak mampu berkontribusi dan mengambil peran dalam
proses pengelolaan bangsa bahkan dalam mengambil berbagai kebijakan strategis
yang menyangkut kepentingan umat dan bangsa dalam jangka panjang. Peran peran
tersebut harus dapat diraih secara proaktif melalui proses dan mekanisme yang
telah diatur oleh konstitusi Negara baik dilembaga legislative, eksekutif
maupun yudikatif. Di era demokrasi dan keterbukaan saat ini kesempatan untuk
berkontribusi dalam ranah kebangsaan sangat terbuka luas, tergantung bagaimana
potensi jaringan alumni dapat membantu untuk mensukseskannya.
Dalam perspektif global, orientasi terhadap diaspora
luar negeri perlu dipertajam karena dunia saat ini sudah tanpa batas. Interdependency negara dan warganya maupun
warga negara dengan tanah kelahirannya sudah hampir tidak mengikat. Global
Citizen seolah-oleh menjadi motto baru sekaligus tantangan
bagi warga dunia saat ini. Kini dihadapan kita telah menunggu sebuah era baru
dikawasan Asia Tenggara, yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ini adalah
sebuah tantangan baru yang harus dihadapi oleh bangsa dan masyarakat Indonesia
termasuk alumni IMM. Pertarungan terbesar pada era ini adalah pertarungan
sumberdaya manusia. Oleh karena itu Alumni IMM sebagai kader Intelektual Muda Muhammadiyah
harus mampu mengoptimalisasikan peran strategisnya diberbagai bidang, tidak
hanya Pendidikan dan sumberdaya manusia, tetapi juga agama, ekonomi, politik dan sosial budaya, serta lainnya.
 |
Logo FOKAL IMM |
Banten
merupakan bagian dari salah satu Provinsi di Indonesia yang tak terelakan adalah di Provinsi ini sudah banyak alumni IMM lahir dan berada dalam sektor-sektor strategis. Atas dasar dorongan terbentuknya Fokal IMM makan terdorong pula untuk terbentuknya FOKAL IMM di Provinsi ini, serta bagian dari kepekaan para alumni IMM di Banten atas persoalan internal maupun eksternal. Maka secara internal para alumni IMM menganggap penting untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas kader di bawahnya, serta berperan aktif mendorong kemajuan Muhammadiyah di daerah, sebagai regenerasi muda Muhammadiyah tentunya harus turut andil mewarnai perkembangan dakwah Muhammadiyah baik dalam segi ke-Umatan maupun ke-Bangsaan. secara eksternal para alumni IMM di Provinsi Banten terdorong dan tergerak untuk bangit melihat realita ke-Bantenan, peran aktif alumni IMM di Banten dipandang perlu sebagai civil society untuk mewarnai pembangunan dan kemajuan Banten yang kaya akan nilai peradaban dan potensi ekonomi namun masih berjalan lamban terutama dalam pembangunan peningkatan ekonomi masyarakatnya, serta sektor pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, politik dan hukum.
Maka atas beberapa faktor-faktor yang melatar belakangi itulah, pada tanggal 22 Mei 2016 bertempat di Perguruan Muhammadiyah Kaujon – Kota
Serang, digelar acara silaturahmi alumni IMM di Banten yang di inisiasi oleh
Pramono U Tanthowi, A. Munawar, Suparta Kurniawan, M. Sidik dan kawan-kawan. Acara yang di hadiri oleh puluhan alumni yang tidak hanya sekedar memperkuat
silaturahmi antar alumni IMM yang berdomisili di Banten, namun atas inisiasi tokoh pendiri Fokal IMM Pusat Noor Chozin
Agam yang hadir dalam acara tersebut yang didampingi oleh Hari Purbohadi, Pramono U Tanthowi, serta beberapa
senior alumni IMM, munculah gagasan membentuk Koordinator Wilayah Fokal IMM
Banten. Sebagai wadah untuk terus mempererat ukuwah para alumni IMM di Banten, juga menggugah kembali nalar gerakan progresifnya melihat kondisi internal dan eksternal.
Dalam
forum itu langsung disepakati untuk menentukan panitia pemilihan (panlih) dan ditunjuklah Suparta
Kurniawan dan M. Sidik sebagai panlih, untuk menjaring calon-calon formatur. Ada 11 (sebelas) calon
formatur yang mengisi format kesediaan menjadi calon formatur, lalu terpilihnya
5 (lima) formatur dan ditetapkan oleh Panlih yaitu Solihin Abas, A. Munawar, Ahmad Yani, Jaenal Abidin,
Faturrohman. Setelahnya formatur langsung hari itu juga menggelar rapat menentukan ketua umum dan
terpilihlah Solihin Abas yang juga mantan ketua umum DPD IMM Provinsi Banten priode pertama (2001-2003) sebagai Ketua Umum Fokal IMM Banten untuk Priode 2016-2020 dan A.
Munawar sebagai Sekretaris Umum.
Lahir dan dibentuknya Fokal IMM Banten 22 Mei 2016, harus tetap mengakui, bahwa sebetulnya Fokal IMM Banten sendiri sebenarnya sudah ada
sejak pertama kali lahirnya Fokal IMM Pusat pada 1999 atas dasar kebutuhan pra syarat lahirnya Fokal IMM Pusat, dengan tokoh-tokonya
diantaranya Noor Chozin Agam, Hari Purbohadi dan kawan-kawan. Sedang Noor Chozin Agam bukan hanya sebagai senior alumni IMM di Banten dan namun juga
merupakan tokoh alumni IMM yang menginisiasi lahirnya Fokal IMM Pusat.