Minggu, 18 Desember 2016



Pandeglang - Upaya tumbuh dan berkembangnya Islam salah satunya dengan dakwah, lahirnya da'i-da'i (pendakwah) diharapkan mampu mensyiarkan ajaran-ajaran Islam yang kafah dan dapat membentengi dari pengaruh negatif globalisasi.

Pelatihan Da'i yang digelar Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Pandeglang, sejak Sabtu sampai dengan Minggu (17-18/12). bertempat di Baitul Hamdi Menes. Acara yang di ikuti oleh 50 lebih peserta dari utusan cabang dan ranting Muhammadiyah dan organisasi otonom Muhammadiyah se Pandeglang. mengusung tema "Da'i Cerdas, Ikhlas, Berkualitas". (18/12)

Pelatihan da'i Bertujuan mencetak pendakwah-pendakwah muda Muhammadiyah serta sebagai upaya membekali dan menumbuhkan wawasan ke'Islaman, selain itu cara tersebut juga merupakan upaya membentengi generasi Islam dari pengaruh negatif globalisasi, dengan syiarnya.

"Kami berharap melalui acara pelatihan Da'i ini tumbuh dan berkembangnya para pendakwah-pendakwah muda Muhammadiyah, serta bertambahnya wawasan ke'Islaman dan upaya membentengi generasi Islam dari pengaruh negatif globalisasi". Kata Mufrod Thama ketua pelaksana acara sekaligus ketua Majlis Kader PD Muhammadiyah Pandeglang, dalam sambutannya saat pembukaan acara.

Pemateri acara pelatihan da'i yang kami hadirkan merupakan orang-orang mumpuni dibidangnya diantarannya Drs. KH. Masruchi (ketua Muhammadiyah Pandeglang); DR. Ukun Kurnia, M.pd (Akademisi/Aktivis gerakan Islam); Drs. Ara Jauhara, M.Pd (mubalig); Ust. Dedi Kemal Azmi, S.Pd.I (motivator); DR. KH. Zakaria Safe', M.Pd (Sekretaris PW Muhammadiyah Banten; dan H. Pramono U Tanthowi, MA. (PP Muhammadiyah)

"Kami hadirkan pemateri-pemateri yang mumpuni dalam bidangnya masing-masing, peserta nantinya akan diberi bekal bagaimana menjadi pendakwah yang mampu mensyiarkan ajaran-ajaran Islam yang kaffah, selain itu mudah-mudahan mendapatkan metode baru dakwah di era globalisasi yang semakin pesat dari ilmu pengetahuan" tambah Mufrod

Sementara, Masruchi ketua PD Muhammadiyah Pandeglang dalam sambutannya saat memuka acara pelatihan Da'i Muhammadiyah mengatakan, Muhammadiyah merupakan organisasi dakwah maka mesti terus berupaya melahirkan da'i-da'i yang mampu mensyiarkan ajaran-ajaran Islam, metode dakwah mesti terus dikembangkan di era pesatnya ilmu pengetahuan, serta mampu memberi tauladan ditengah-tengah zaman yang sedang dilanda degradasi moral.

"Sebagi organisasi dakwah, Muhammadiyah mesti terus berupaya melahirkan cendikiawan-cendikawan muslim yang handal dan dapat memberi tauladan ditengah-tengah keadaan umat dan bangsa yang sedang mengalami degradasi moral, serta dapat membentengi diri dengan ilmu dan iman, selain itu dapat terus menumbuhkan metode dakwah dalam pesatnya ilmu pengetahuan" kata Masruchi
Suasana saat acara berlangsung

Pelatihan Da'i Muhammadiyah Pandeglang juga sebagai upaya mempersiapkan para pendakwah yang akan ditempatkan di wilayah tinggalnya masing-masing dan kedepan Muhammadiyah Pandeglang rencananya akan membentuk korps da'i Muhammadiyah di basis-basis ranting muhamadiyah se Pandeglang.

"Agenda ini juga merupakan mempersiapkan pendakwah-pendakwah yang akan di tempatkan di wilayah tinggalnya masing-masing, karena kedepan Muhammadiyah Pandeglang berencana akan membentuk Korps Da'i Muhammadiyah di basis-basis Muhammadiyah"‎ ungkapnya.

Jumat, 02 Desember 2016



Fokal IMM Banten - Kandidat gubernur dan wakil gubernur banten 2017, diharapkan mampu memberikan pendidikan politik yang sehat dan mencerdaskan, serta mampu menjawab peningkatan ekonomi masyarakat.

Hal itu terungkap dalam diskusi yang digelar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) Banten, bertempat di Kantor Muhammadiyah Banten sabtu (26/11).

Ketua Umum Fokal IMM Banten Solihin Abas mengungkapkan, kandidat calon gubernur dan wakil gubernur banten yang sedang mengikuti tahapan kampanye saat ini tidak hanya mencapai target kemenangan, namun juga dihrapkan mampu mencerdaskan, serta memberi contoh politik yang mendidik bagi rakyat.

"Kampanye politik dalam pemilu bertujuan untuk mewujudkan pendidikan politik dan demokrasi, bukan hanya mengenalkan visi-misi untuk meraih simpati rakyat. Kami pun berharap para kandidat melakukan pola-pola kampanye yang mendidik, tidak memunculkan propaganda saling serang dan menjatuhkan." ungkap Solihin.

Solihin berharap, para kandidat juga tidak hanya sebatas mengumbar janji ini-itu tanpa adanya wujud kongkrit bagi perkembangan masyarakat banten, yang akhirnya semakin memunculkan apatisme masyarakat terhadap elit politik. Dan disana pula lah partai pengusung turut bertangung jawab.

"Apatisme rakyat hari ini akibat ulah para elit yang hanya sesumbar janji saat momen perebutan kekuasaan, namun setelahnya kebijakan yang dibuat kadang jauh dari harapan yang dijanjikan, kalau terus seperti ini akhirnya ya rakyat bosan dan apatis." kata solihin

Minggu, 19 Juni 2016

Serang – Pertahankan Perda Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010, dan pemkot harus lakukan perlawanan jika Mendagri atau pemerintah pusat mencabut perda tersebut, dengan alasan bahwa perda tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, masih selaras dengan kepentingan umum dan tetap berkesusilaan. Ada waktu 14 hari sejak dicabutnya perda oleh menteri atau gubernur.
Solihin Abas

“Berdasarkan ketentuan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, dalam pasal 251, mestinya mekanisme pembatalan Peraturan Daerah (Perda) yang dianggap bertentangan menjadi kewenangan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, baru setelah Gubernur tidak menindaklanjuti maka kewenangan diambil alih oleh Menteri.”

Pernyataan itu disampaikan ketua Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Provinsi Banten Solihin Abas sabtu (18/6) Solihin mengatakan, bahwa dalam hal pembatalan perda tidak begitu saja dapat dibatalkan, sekurang-kurangnya mesti memuat tiga alasan dan itu pun mesti melalui proses pembahasan dan kajian, tidak tiba-tiba karena dianggap ada kasus lalu dibatalkan. Katanya

“jika benar Perda Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pekat dibatalkan oleh Mendagri, kami anggap bahwa itu mesti batal demi hukum, karena mendagri bersikap sewenang-wenang (abouse), harusnya Gubernur terlebih dahulu yang menangani sebagai wakil pemerintah pusat. Selain itu, bahwa perda tersebut juga kami anggap masih selaras dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, masih selaras dengan kepentingan umum dan tetap berkesusilaan”. Tutur Solihin yang juga warga asli kota serang

Solihin mengatakan beberapa waktu lalu mendagri telah menetapkan 3000 lebih pembatalan perda, ia berharap pemerintah kota (Pemkot) Serang segera melakukan kroscek apakah dari yang dibatalkan tersebut perda Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 juga dibatalkan atau tidak? Kalau dibatalkan kita juga harus pertanyakan ke Gubernur, apakah Gubernur berperan dalam pembatalannya?. Kata Solihin

Kalau sampai Perda tersebut dibatalkan tambah solihin, jelas ini intervensi dari pihak-pihak tertentu, “masa hanya karena kejadian rajia warung nasi yang buka di bulan ramadhan oleh satpol PP beberapa waktu lalu sebagai penegakan perda, lalu begitu saja perda dapat dibatalkan oleh mendagri."

Padahal perda tersebut upaya pemkot serang menjaga nilai-nilai kearifan lokal dari tradisi yang berpuluh-puluh tahun tumbuh di masyarakat kota serang. Walau secara prosedur Pemkot dapat mengajukan keberatan dan diberi waktu 14 hari sejak dibatalkannya perda, kami tak terima jika perda itu dibatalkan, kami dukung pemkot lakukan perlawanan”. tandasnya

Kamis, 16 Juni 2016

Serang – Peraturan Daerah (Perda) diharapakan tidak dijastifikasi sebagai sikap intoleran, lahirnya prodak hukum Perda Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pencegahan, Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat (Pekat), merupakan produk hukum legal dengan semangat otonomi daerah dan bentuk kearifan lokal masyarakatnya.

Solihin Abas Ketum Fokal IMM Banten (Bantik hitam) didampingi bersama pimpinan lainnya

Hal itu di sampaikan Solihin Abas ketua umum Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Provinsi Banten, melalui siaran persnya, Rabu (15/6). Ia menyampaikan bahwa Perda Kota Serang tentang Pekat tersebut yang salah satunya mengatur tentang larangan rumah makan buka di bulan Ramadhan  pada jam tertentu, berimplikasi kepada tindakan Satuan Tugas Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang melakukan rajia pada rumah makan yang buka di bulan Ramadhan beberapa waktu yang lalu dan mendapati reaksi beragam dari pemberitaan media dan pihak-pihak tertentu.
“Tindakan Satpol PP Kota Serang melakukan rajia terhadap warung makan yang buka di jam tertentu pada bulan Ramadhan beberapa waktu lalu merupakan tindakan yang legal dan berdasar payung hukum perda pemerintah kota itu, adapun teknis pelaksanaan rajia yang dilakukan ada yang menganggap kurang manusiawi ya itu tinggal kita evaluasi bersama, sanksi etik bahkan sanksi lainya menanti penegak perda.  Bukan malah sampai berujung mewacanakan pencabutan Perda oleh Kemendagri, itu mencedrai niat baik pemerintah kota serang yang ingin menjaga nilai-nilai islamis kota serang yang nota bene merupakan berada di “tanah ulama dan jawara” ujar Solihin yang juga merupakan putra asli kota serang
Kita dianjurkan untuk toleran kata Solihin, namun kita mesti objektif menilai. Kami akan mendukung Pemerintah Kota Serang untuk tetap mempertahankan dan mengegakkan Perda Nomor 2 Tahun 2010. Bagi kami Perda itu merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat Kota Serang yang merupakan produk legal sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dengan semangat otonomi daerah. Untuk itu pemerintah kota serang diharapkan jangan sampai terinterpensi oleh siapa pun, kami yakin para ulama dan jawara di banten pun tak akan tinggal diam. Kata solihin
“Sebagai konsepsi otonomi daerah dan dalam menjaga kearifan lokal kota serang pihak-pihak luar Banten jangan coba-coba interpensi di tanah leluhur kami, biarkan kami mengurus rumah tangga kami sendiri dan menjaga nilai-nilai sosial masyarakatnya. Perda itu berlaku untuk kota serang, bukan Jakarta atau daerah lainnya dan selama ini tidak ada penolakan dari masyarakat di kota serang pada perda tersebut, karena sejak perda itu di sahkan tahun 2010 bahkan jauh sebelum itu kami sudah mengerti soal menjaga toleransi” tandasnya


http://m.republika.co.id/berita/ramadhan/kabar-ramadhan/16/06/16/o8ur59377-terkait-kasus-saeni-pihak-luar-jangan-intervensi-perda-pekat-di-serang

Rabu, 15 Juni 2016


Oleh: IMMawan Tri Laksono
( Sekbid Hikmah IMM Cabang Kota Tangerang )
IMMawan Tri Laksono


Indonesia merupakan negara hukum yang berideologikan pancasila hal ini jelas termaktub dalam pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yaitu indonesia merupakan negara hukum artinya bahwa hukum adalah sebagai kekuatan dan landasan tertinggi dalam hal menjamin kepastian dan keadilan untuk masyarakat.

Dalam pembentukan hukum di setiap tingkatannya mempunyai kekuatan yang mengikat setelah di undangkan artinya bahwa masyarakat di anggap telah mengetahui dan harus menaati apabila melakukan pelanggaran maka akan di kenakan sanksi sesuai ketentuan aturan ataupun hukum tersebut.

Ada kejadian yang lucu saat ini setelah banyak nitizen bahkan pemimpin negara yang yang tampil seolah menjadi pahlawan memberikan uluran tangan (donasi) akan tetapi hal tersebut di berikan kepada seseorang yang telah melanggar atau melakukan kesalahan, hal ini terjadi di Kota Serang, Banten saat Warung tegal milik Ibu Saeni di jalan cikepuh terkena razia Satpol PP, padahal razia tersebut berdasarkan amanar Perda no 2 tahun 2010 tentang pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan penyakit masyarakat.
lebih jelas perda tersebut mengatur larangan menyediakan tempat dan melayani makanan dan minuman di bulan puasa pada siang hari, jika melanggar maka akan di berikan sanksi kurungan paling lama 3 bulan atau denda 50 juta.

jika kita melihat sebenarnya perda larangan berjualan di kota serang ini tidak jauh berbeda dengan perda yang hampir sama di kota jayapura, dimana sejak awal 2015 telah memberlakukan perda yang melarang aktivitas perdagangan apapun ( terutama aktivitas pasar ) pada hari minggu pagi hingga siang harinya, hal ini bertujuan agar masyarakat kota jayapura yang mayoritas beragama kristen melaksanakan kebaktian minggu di gereja dan tidak terpancing untuk melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan serupa pula jelas hampir sama bahwa perda larangan berjualan di kota serang pada siang hari saat bulan puasa bertujuan agar masyarakat
-Kota serang melaksanakan ibadah puasa dan tidak tergiur untuk tidak berpuasa.

Perlakuan berbeda ini sangat lucu dan aneh apalagi di lakukan oleh pemimpun negara, ini adalah bentuk ketidak adilan dan diskriminasi bukan toleransi, karena ada perlakuan dan pandangan yang berbeda pada kasus yang tentu jika kita lihat dengan sangat jelas tidak jauh berbeda.

Mengapa mereka diam dan tidak melakukan hal yg sama pada kasus yang sama?
dalam benak kita tentu timbul banyak opini dan pertanyaan akan tetapi jelas ini adalah hal yang sangat tidak baik apa lagi untuk di contoh.

Pada pasal 29 ayat 1 UUD 1945 mengatakan yakni negara berdasarkan Iketuhanan yang maha esa, artinya sangat jelas bahwa negara kita sangat menghargai dan mengutamakan agama tapi bukan berarti bebas semaunya karena agama atau keyakinan.

Apabila kasus ini terus marak terjadi maka ini adalah contoh yang buruk, kita harus menghormati hukum dan pancasila, terlebih pemimpin negara harus menjadi contoh yang baik dan benar jangan menjadi atau mencontohkan hal yang salah.

Ini adalah momentum untuk kita bangkit, mari kita tinggalkan budaya yang membanggakan kesalahan, fokus mengerjakan tugas karena masih banyak tentu pekerjaan yang harus di lakukan sebagai bentuk amanah yang telah di berikan menjadi pemimpin.

Berikan sepatut dan sepantasnya, pemuda anak bangsa yang berprestasi di beri penghargaan, pengangguran di berikan pekerjaan bukan orang yang salah atau melanggar di berikan bantuan.

STOP BUDAYA SALAH !!!

Sabtu, 11 Juni 2016

SERANG – President of Asian African Youth Government (AAYG) dan Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Banten gelar silaturahmi dan buka puasa bersama. Hadir ratusan alumni dari berbagai angkatan dan kader-kader aktif IMM sebanten, acara itu dalam rangka menumbuhkan ukuwah, serta memperkuat peran-peran nyata untuk mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, bertempat di rumah makan Sari Kuring, Ciracas, Kota Serang, Sabtu (11/6/16).
Beni Pramula Presiden AAYG (kemeja putih) saat sambutan

Beni Pramula sebagai persiden AAYG yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan “Besar harapan saya, dengan berdirinya Fokal IMM Banten ini dapat menyatukan kembali tali silaturahmi, guna membesarkan organisasi, serta mempererat kebersamaan, sehingga mampu bersama-sama berkonstribusi dan mengkonstruksi peran-peran yang lebih rill, serta peran-peran yang lebih mengena kepada masyarakat Banten, terutama untuk Indonesia demi kemajuan masa depan,” kata Beni.

Presiden AAYG tersebut mengaku bangga menjadi bagian dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Terlebih, Beni merupakan kader IMM Banten saat kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Serang. Menurutnya dengan adanya acara ini dapat kembali memperkuat silaturahmi alumni-alumni IMM di Banten dan memunculkan gagasan-gagasan baik peran keumatan dan kebangsaan.

“Saya merasa bangga, karena saya pernah ditempa, dibesarkan dan dikader di IMM Provinsi Banten. Kedepan semoga IMM Banten semakin eksis, semakin mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di Provinsi Banten,” terang beni yang juga mantan ketua cabang IMM Serang.

Sementara Solihin Abas ketua Fokal IMM Banten, menerangkan Fokal IMM yang berdiri sejak 25 september 1999, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta merupakan jawaban atas kelangsungan dalam membangun visi gerakan dan spirit pengabdian dalam mengimplementasikan nilai-nilai organisasi, serta komitmen sebagai yang pernah di kader di IMM, menumbuhkan peran gerakan umat dan bangsa.
Solihin Abas ketua Fokal IMM Banten saat memberikan sambutan

"Dengan lahirnya Fokal IMM, berbagai inisiatif dalam mempererat ukuwah dan membesarkan organisasi terus dilakukan, salah satunya mendorong terbentuknya Fokal IMM Banten. 22 Mei 2016 menjadi momentum bersejarah lahirlah Fokal IMM Provinsi Banten yang dideklarasikan di Perguruan Muhammadiyah Kaujon, Kota Serang dan itu merupakan komitmen para alumni IMM di Banten." ungkap solihin

Solihin menambahkan, Fokal IMM Banten juga akan konsen dalam kemandirian ekonomi, dengan akan meluncurkan Prodak hasil karya para alumni dan akan di lounching pada saat pelantikan 24 Juli 2016 mendatang. Selain itu kami juga akan berupaya memaksimalkan basic of skill alumni dan kader IMM di sektor lain, sebagai bukti nyata peran Fokal IMM mendorong kemajuan bangsa di daerah. Tandasnya. (way)
Assad alumni imm asal cilegon, saat demo pembuatan sabun cuci 

Jumat, 10 Juni 2016

Suasana silaturahmi alumni PC IMM Pandeglang

Pandeglang - Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pandeglang, gelar silatuahmi dan buka puasa bersama. Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pandeglang, Jumat (10/6). Hadir dalam kesempatan itu alumni-alumni PC IMM Pandeglang dari angkatan 2009 sampai dengan angkatan 2011.

Acara itu digelar untuk mempererat silaturahmi alumni IMM, juga sebagai upaya mempersatukan tujuan dan komitmen dedikasi di perserikatan, untuk umat dan bangsa di daerah.
Para alumni saat buka persama


Kamis, 09 Juni 2016

Logo IMM
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)  lahir dari sebuah keniscayaan sejarah yang mengiringi perjalanan panjang pergerakan Muhammadiyah sebagai salah satu pilar peradaban bangsa. Dalam usianya  yang telah melewati setengah abad,  IMM telah melahirkan kader-kader potensial yang memiliki basis keilmuan dan kompetensi yang cukup mumpuni pada bidangnya masing-masing yang kini berkiprah diberbagai sektor dari Sabang sampai Merauke. Berbekal dari kaderisasi, pengembangan kompetensi dan profesionalisme, kader-kader IMM kini semakin eksis diberbagai lini kehidupan serta turut mewarnai dan berkontribusi terhadap dinamika pembangunan bangsa. Capaian ini sesungguhnya adalah sebuah spirit untuk membangun kembali optimisme dan peranserta yang lebih besar bagi kepentingan ummat dan bangsa dimasa depan. Untuk itulah diperlukan sebuah sinergi dan kemitraan  serta penguatan jaringan yang  terorganisir,  terencana dan berkelanjutan.

Lahirnya Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada 25 september 1999 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta adalah salah satu jawaban atas pentingnya keberlangsungan dalam membangun visi gerakan dan spirit pengabdian dalam mengimplementasikan komitmen sebagai kader Muhammadiyah, umat dan bangsa. Visi gerakan, tentu tidak hanya menyangkut tranformasi kader, tetapi juga membangun dan mempertahankan nilai-nilai, mengembangkan kualitas dan kompetensi diri, mempertajam nalar dan analisis sehingga mampu merespon setiap fenomena dan dinamika kehidupan yang  berlangsung disekelilingnya. Sebagai kader dan Alumni IMM, memelihara daya kritis dan sensitifitas terhadap berbagai persoalan keummatan dan kebangsaan merupakan sebuah keniscyaan yang tidak akan pernah terabaikan.

Sebagai kader Muhammadiyah, Fokal IMM seyogyanya tetap berperan membantu dan mendorong gerakan Muhammadiyah agar tetap berjalan sesuai dengan khittahnya baik dari dalam maupun luar struktur diberbagai bidang dan tempat. Namun demikian Fokal IMM harus tetap memelihara daya kritisnya terhadap Muhammadiyah dan tidak menutup mata dari berbagai penyimpangan dan kekeliruan yang dapat mengancam tercapainya maksud dan tujuan Muhammadiyah. Fokal IMM akan mendorong setiap kader potensial yang memiliki kualifikasi  untuk tidak ragu menerima amanah memimpin Muhammadiyah disetiap lini dan jenjang kepemimpinan.

Dalam perspektif kebangsaan, eksistensi Fokal IMM sebagai bagian integral dari sumberdaya manusia yang dimiliki oleh bangsa tentu tidak akan bermakna jika tidak mampu berkontribusi dan mengambil peran dalam proses pengelolaan bangsa bahkan dalam mengambil berbagai kebijakan strategis yang menyangkut kepentingan umat dan bangsa dalam jangka panjang. Peran peran tersebut harus dapat diraih secara proaktif melalui proses dan mekanisme yang telah diatur oleh konstitusi Negara baik dilembaga legislative, eksekutif maupun yudikatif. Di era demokrasi dan keterbukaan saat ini kesempatan untuk berkontribusi dalam ranah kebangsaan sangat terbuka luas, tergantung bagaimana potensi jaringan alumni dapat membantu untuk mensukseskannya.

Dalam perspektif global, orientasi terhadap diaspora luar negeri perlu dipertajam karena dunia saat ini sudah tanpa batas. Interdependency negara dan warganya maupun warga negara dengan tanah kelahirannya sudah hampir tidak mengikat. Global Citizen seolah-oleh menjadi motto baru sekaligus tantangan bagi warga dunia saat ini. Kini dihadapan kita telah menunggu sebuah era baru dikawasan Asia Tenggara, yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Ini adalah sebuah tantangan baru yang harus dihadapi oleh bangsa dan masyarakat Indonesia termasuk alumni IMM. Pertarungan terbesar pada era ini adalah pertarungan sumberdaya manusia. Oleh karena itu Alumni IMM sebagai kader Intelektual Muda Muhammadiyah harus mampu mengoptimalisasikan peran strategisnya diberbagai bidang, tidak hanya Pendidikan dan sumberdaya manusia, tetapi juga agama,  ekonomi, politik dan sosial budaya, serta lainnya.
Logo FOKAL IMM

Banten merupakan bagian dari salah satu Provinsi di Indonesia yang tak terelakan adalah di Provinsi ini sudah banyak alumni IMM lahir dan berada dalam sektor-sektor strategis. Atas dasar dorongan terbentuknya Fokal IMM makan terdorong pula untuk terbentuknya FOKAL IMM di Provinsi ini, serta bagian dari kepekaan para alumni IMM di Banten atas persoalan internal maupun eksternal. Maka secara internal para alumni IMM menganggap penting untuk terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas kader di bawahnya, serta berperan aktif mendorong kemajuan Muhammadiyah di daerah, sebagai regenerasi muda Muhammadiyah tentunya harus turut andil mewarnai perkembangan dakwah Muhammadiyah baik dalam segi ke-Umatan maupun ke-Bangsaan. secara eksternal para alumni IMM di Provinsi Banten terdorong dan tergerak untuk bangit melihat realita ke-Bantenan, peran aktif alumni IMM di Banten dipandang perlu sebagai civil society untuk mewarnai pembangunan dan kemajuan Banten yang kaya akan nilai peradaban dan potensi ekonomi namun masih berjalan lamban terutama dalam pembangunan peningkatan ekonomi masyarakatnya, serta sektor pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, politik dan hukum. 

Maka atas beberapa faktor-faktor yang melatar belakangi itulah, pada tanggal 22 Mei 2016 bertempat di Perguruan Muhammadiyah Kaujon – Kota Serang, digelar acara silaturahmi alumni IMM di Banten yang di inisiasi oleh Pramono U Tanthowi, A. Munawar, Suparta Kurniawan, M. Sidik dan kawan-kawan. Acara yang di hadiri oleh puluhan alumni yang tidak hanya sekedar memperkuat silaturahmi antar alumni IMM yang berdomisili di Banten, namun atas inisiasi tokoh pendiri Fokal IMM Pusat Noor Chozin Agam yang hadir dalam acara tersebut yang didampingi oleh Hari Purbohadi, Pramono U Tanthowi, serta beberapa senior alumni IMM, munculah gagasan membentuk Koordinator Wilayah Fokal IMM Banten. Sebagai wadah untuk terus mempererat ukuwah para alumni IMM di Banten, juga menggugah kembali nalar gerakan progresifnya melihat kondisi internal dan eksternal.

Dalam forum itu langsung disepakati untuk menentukan panitia pemilihan (panlih) dan ditunjuklah Suparta Kurniawan dan M. Sidik sebagai panlih, untuk menjaring calon-calon formatur. Ada 11 (sebelas) calon formatur yang mengisi format kesediaan menjadi calon formatur, lalu terpilihnya 5 (lima) formatur dan ditetapkan oleh Panlih yaitu Solihin Abas, A. Munawar, Ahmad Yani, Jaenal Abidin, Faturrohman. Setelahnya formatur langsung hari itu juga menggelar rapat menentukan ketua umum dan terpilihlah Solihin Abas yang juga mantan ketua umum DPD IMM Provinsi Banten priode pertama (2001-2003) sebagai Ketua Umum Fokal IMM Banten untuk Priode 2016-2020 dan A. Munawar sebagai Sekretaris Umum.

Lahir dan dibentuknya Fokal IMM Banten 22 Mei 2016, harus tetap mengakui, bahwa sebetulnya Fokal IMM Banten sendiri sebenarnya sudah ada sejak pertama kali lahirnya Fokal IMM Pusat pada 1999 atas dasar kebutuhan pra syarat lahirnya Fokal IMM Pusat, dengan tokoh-tokonya diantaranya Noor Chozin Agam, Hari Purbohadi dan kawan-kawan. Sedang Noor Chozin Agam bukan hanya sebagai senior alumni IMM di Banten dan namun juga merupakan tokoh alumni IMM yang menginisiasi lahirnya Fokal IMM Pusat.


Gambar Tanpa Teks

1. Masuk ke Halaman Formulir. Untuk Masuk Klik DI SINI 
2. Isi Semua Kolom, dan 
3. Kirim
 ------------------------------------
Contoh Tampilan Formulir:

 Formulir Pendaftaran Anggota

Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Banten
* Wajib
    Gambar Tanpa Teks

    Nama Lengkap *

    Alamat *

    Tempat Lahir *

    Tanggal Lahir *
    Jenis Kelamin *
    Pilih salah satu

Nomor HP *

Email

Perkaderan Terakhir *


Pelatihan


Data Alumni yang sudah mengisi formulir:
Untuk mengisi formulir silahkan klik  DI SINI 

Timestamp
Nama Lengkap
11/04/2016 23:18:37
Suparta Kurniawan
11/04/2016 23:21:23
Hendri
08/04/2016 23:21:39
Yogi Iskandar
09/04/2016 15:07:59
A. Munawar
10/04/2016 15:49:38
SUKRIN ABU ANULI, S.Pd
18/04/2016 22:30:24
Tegar Pungkas Prastowo
19/04/2016 16:19:09
Fathurahman
24/05/2016 20:12:31
AHMAD SUBHAN
26/05/2016 22:37:13
A. Munawar
27/05/2016 6:41:20
Adi Fikri Humaidi
27/05/2016 20:53:59
AHMAD SUBHAN
27/05/2016 21:01:50
Solihin Abas
27/05/2016 21:03:09
Hari Purbohadi Santoso
27/05/2016 21:06:44
Nuril Aswanto
27/05/2016 21:08:56
Mohammad Kholid
27/05/2016 21:16:48
Muhamad Juwayni
27/05/2016 21:17:11
Muhamad Juwayni
27/05/2016 21:21:14
samsuri
27/05/2016 21:23:36
Muhamad Juwayni
27/05/2016 21:29:55
Faturohman
27/05/2016 21:35:29
Eneng Sukmaningsih
27/05/2016 21:39:18
Baihaqi
27/05/2016 21:41:04
Baihaqi
27/05/2016 21:45:36
tupliah
27/05/2016 22:00:27
Ahmad Muhtadin
27/05/2016 22:09:24
Suherlan
27/05/2016 22:10:07
Suherlan
27/05/2016 22:12:59
Abdul Hanif
27/05/2016 22:40:57
Rita
28/05/2016 5:42:40
Samsul Bachri
28/05/2016 6:58:43
AGUS DASEP
28/05/2016 7:18:00
ma'rup
28/05/2016 8:10:20
rohim budiman
28/05/2016 10:00:22
Assadul asad
28/05/2016 10:00:25
Assadul asad
28/05/2016 10:15:25
Ahmad Yani
28/05/2016 10:15:47
Ahmad Yani
28/05/2016 10:56:21
rohayati
28/05/2016 11:03:58
OOM KOMARIAH
28/05/2016 11:25:19
Syaeful Anwar
28/05/2016 11:30:02
Cecep Jaenudin, S.Ag, S.Pd.,MM
28/05/2016 11:32:38
NOVAL ALI
28/05/2016 11:35:32
Nelis Nazziatus Sa'diah Qosyasih
28/05/2016 13:13:22
jajat nugraha
28/05/2016 13:52:36
ihah solihah
28/05/2016 14:09:44
mufrod
28/05/2016 14:28:29
Yogi Iskandar
28/05/2016 15:40:52
Noor Dwiantoro
28/05/2016 18:42:11
Sunan Kaligandu
28/05/2016 20:31:15
Bahnan Baihaqie
28/05/2016 23:57:14
Eman Suherman Abdul Khaliq
29/05/2016 1:23:29
ahmad fauzan assyabb
29/05/2016 11:33:11
Siti Maesyaroh
29/05/2016 11:38:15
Siti Aisyah
29/05/2016 12:02:24
Roheti
29/05/2016 13:46:18
dewi setianti
29/05/2016 18:34:31
jaenal abidin
31/05/2016 1:29:53
Mahmud Iqbal syam
31/05/2016 16:25:56
Fikriyah
03/06/2016 10:33:20
Kusnadi
03/06/2016 10:40:02
Novialaila indrabuan